Langsung ke konten utama

kontribusi sosiologi pendidikan terhadap mahasiswa calon guru



NAMA           : RATRI CAHYANING PUTRI WARDANY
NIM                : 160210204009
NO ABSEN   : 10
MAT. KUL    : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
1.      Bagaimana kontribusi materi-materi tersebut terhadap mahasiswa calon guru ?
Pada kelompok pertama telah dibahas tentang sejarah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan yang ada saat ini tidak luput dari perkembangan dari masa lampau dan asal usul perkembangannya. Jadi seorang calon guru yaitu mahasiswa dapat memahami sosiologi pendidikan semata-mata tidak hanya untuk mendapatkan bekal materi sosiologi pendidikan yang diajarkan nantinya. Diharapkan mahasiswa juga memahami latar belakar sosiologi pendidikan dari munculnya hingga pendapat para ahli dan sampai pada pemahaman saat ini.
Pada kelompok kedua dibahas Ilmu Pendidikan dan Sosiologi Pendidikan. Sosiologi pendidikan diajarkan tidak semata-mata menerima tentang sosiologi pendidikan. Mahasiswa diharapkan dapat memahami peran Ilmu Pendidikan yang berhubungan dengan Sosiologi Pendidikan. Jadi ketika Mahasiswa menerapkan ilmunya kepada peserta didik tidak terjadi suatu kesalahan fungsi atau makna dari sebuah materi. Bahwasanya sosiologi pendidikan didasari oleh Ilmu Pendidikan.
Kelompok selanjutnya membahas tentang Hubungan Pendidikan dan Masyarakat. Di sini mahasiswa dapat memahami manfaat pendidikan diajarkan dilingkungan dini bagi penerapan hidupnya di lingkungan masyarakat agar dapat berguna bagi lingkungan sekitarnya. Di sini mahasiswa juga mulai mencoba menerapkan pendidikan dalam mengaplikasikan di lingkungan masyarakat. Agar mahasiswa ketika lulus dan terjun di masyarakat memiliki bekal yang baik dalam melakukan interaksi di lingkungan masyarakat. Dalam peran lingkungan keluarga dan sekolah juga penting dalam perkembangan anak didik melakukan interaksi sosial. Bahwasanya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat adalah kontak sosial berupa sarana dari Sosiologi Pendidikan.
2.      5 pertanyaan beserta jawaban dari materi kelompok 1-5 !
( Pertanyaan )
1.)    Jelaskan empat fase sejarah sosiologi pendidikan menurut Ari Gunawan !
2.)    Sebutkan aliran ilmu pendidikan pendidikan !
3.)    Jelaskan Fungsi Pendidikan dalam mayarakat !
4.)    Apa manfaat kontak sosial bagi kelangsungan anak didik dalam berinteraksi sosial ?
5.)    Apa pengaruh penting lingkungan keluarga terhadap anak didik di sekolah ?
( Jawaban )
1.)                     A.) Fase pertama, sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini, sosiologi merupakan cabang filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.
B.)
Fase kedua, timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan peristiwa-peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase ini, mulai adanya keinginan memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.
C.)
Fase ketiga, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Orang mengatakan bahwa Comte ialah yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi dalam pembahasan tentang masyarakat, sedangkan Sensimon dianggap sebgai perintis jalan bagi sosiologi. Ia bermaksud membentuk ilmu yang disebut “phycho-politique”. Sensimon dan juga Comte mengambil rumusan dari Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa terhadap sosiologi, sehingga sosiologi menjadi tumbuh sendiri.
D.)
Fase keempat, keinginan untuk bersama-sama memberikan batas yang tegas tentang objek sosiologi sekaligus memberikan pengertian-pengertian dan metode-metode sosiologi yang khusus.
2.)                     Aliran empiris dan aliran rasionalisme
3.)                     A. Fungsi sosialisasi, di dalam masyarakat praindustri, generasi baru belajar mengikuti pola perilaku generasi sebelumnya tidak melalui lembaga-lembaga sekolah seperti sekarang ini. Pada masyarakat pra industri, anak belajar dengan jalan mengikuti atau melibatkan diri dalam aktifitas orang yang lebih dewasa. Anak-anak mengamati pada yang mereka lakukan, kemudian menirunya dan anak-anak belajar dengan berbuat atau melakukan sesuatu sebagaimana dilakukan oleh orang dewasa .
B. Fungsi kontrol sosial. Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisonal masyarakat harus berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Durkheim menjelaskan bahwa pendidikan moral dapat dipergunakan untuk menahan atau mengurangi sifat-sifat egoisme pada anak-anak menjadi pribadi yang merupakan bagian masyarakat terintegral di mana anak harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial.
C. Fungsi pelestarian budaya. Sekolah di samping mempunyai tugas mempersatukan budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga perlu melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan. Fungsi sekolah berkaitan dengan konservasi nilai-nilai budaya daerah, setidaknya ada dua fungsi: (1) sekolah digunakan sebagai salah satu lembaga masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai tradisonal masyarakat dari suatu masyarakat pada suatu daerah tertentu. (2) Sekolah mempunyai tugas mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa dengan mempersatukan nilai-nilai yang beragam demi kepentingan nasional.
D. Fungsi seleksi, latihan dan pengembangan tenaga kerja. Jika kita amati apa yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, maka disana setidaknya terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan seleksi, latihan untuk suatu jabatan, dan pengembangan tenaga kerja tertentu. Proses seleksi ini terjadi di segala bidang baik untuk masuk sekolah maupun untuk masuk pada jabatan tertentu.
E. Fungsi pendidikan dan perubahan sosial. Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial memiliki beberapa fungsi, yakni: (1) melakukan reproduksi budaya, (2) difusi budaya, (3) mengembangkan analisis kultur terhadap kelembagaan-kelembagaan tingkat ekonomi sosial tradisional, (4) melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional dan (5) melakukan perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisioanal yang telah ketinggalan.
F. Fungsi sekolah dan masyarakat. Di muka telah dibicarakan tentang adanya tiga bentuk pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Pendidikan formal disebut sekolah. Sekolah bukan satu-satunya lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga menyelenggarakan pendidikan. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu: (1) sebagai pertner masyarakat, (2) sebagai penghasil tenaga kerja.
4.)                     Kontak sosial bagi kelangsungan anak didik dalam berinteraksi sosial yaitu sebagai sarana pendidikan yang ingin dicapai dalam mencapai pendidikan. Dari sarana tersebut anak didik dapat mencapai dalam kelangsungan berinteraksi sosial
5.)                     Di lingkungan keluarga anak melakukan interaksi dengan naggota keluarga setiap hari yang menjadi suatu kebiasaan bagi anak tersebut. Dari kebiasaan tersebut akan membentuk kepribadian anak sebagai bekal beradaptasi di lingkungan sekolah.

Komentar